0

Kesempatan

Posted by Faril in
Terekam jelas dalam biasku
Nampak nyata di belakang bayang-bayang
Yang mulai meredup di sore hari
Hingga tak bisa dibedakan dengan langkah kehidupan

Kutengok dengan sedikit rasa sesal
Mengalirkan bulir dari ujung kelopak mataku
Menyisakan segumpal keinginan tuk berbalik
Dan berjalan kembali di ruas jalan itu


Saat itu memang aku terlalu frustasi
Kutinggalkan logika di depan pintu rumahku
Kuteriakkan "jangan ikuti aku lagi!"
Dan biarkan nafsu membara berkobar dalam detak jantungku

Sesat jalan yang telah kupilih
Menebar berbagai umpatan dan makian
Menyesakkan telinga dan pikiran
Menghempaskan setiap nafas harapan dan angan

Penyesalan,
Tinggallah penyesalan

Hei, jam yang berdetak
Kenapa engkau tak berputar berbalik arah saja
Hingga aku bisa berdiri di depan dua ruas jalan di hari itu
Memikirkan kembali jalan mana yang akan kutempuh

Maafkan aku, logika
Seandainya aku tak marah padamu waktu itu


Setting ruang: jalan yang tak terhalang
Terinspirasi oleh: pengalaman awal penentuan strategi pengerjaan tugas akhir


:: Berapa bintang yang kau beri? ::.

0 Comments

Posting Komentar

Copyright © sedetik di bulan All rights reserved. Black Sakura | Faril Lukman | Nurul Rizki | Pambayun Kendi.
Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive