1

Seandainya Saya Menjadi Anggota DPD-RI: Harus Terkenal

Posted by Pambayun Kendi in
Beberapa bulan lalu saya menyaksikan Irman Gusman, ketua DPD-RI, menjadi analis  di suatu sesi pertandingan BPL, di salah satu televisi swasta. Baru-baru ini beliau muncul lagi mengucapkan selamat natal dan tahun baru.

Kalau bukan melalui dua kondisi tersebut, mungkin hanya sebagian kecil saja masyarakat yang ‘aware’ dengan eksistensi DPD-RI, itupun terbatas hanya pada ketuanya saja. Padahal, para anggota lembaga tinggi negara ini dipilih sendiri oleh rakyat, mewakili daerahnya (bukan partai politik), saban Pemilu. Bisa jadi karena exposure-nya kurang. Harus diakui kalau perhatian para kuli tinta lebih condong kepada DPR-RI yang sarat dengan dinamika hitam-putih. Tapi biarlah, tidak diberitakan berarti (bisa jadi) BERSIH. BERSIH dari kasus dan peyelewengan, bukannya BERSIH dari tugas dan pengabdian.



:: Berapa bintang yang kau beri? ::.

1

Bersih Pangkal Berbudi

Posted by Black Sakura in
Sabtu pagi yang cerah ini mood ku sudah dirusak oleh hal yang sungguh menjengkelkan. Ini dia yang sebenarnya menjadi salah satu helaian dari sepokok akar serabut penyusun penghalang Indonesia menjadi lebih baik. Salah satu dari wujud penghargaan diri sebagai manusia yang berbudi, yang membedakan dirinya dengan hewan. "Kesadaran" akan hak dan kewajibannya sebagai manusia. Hak dan kewajiban yang bahkan tanpa ditulis dimanapun telah melekat pada diri kita. Aku bingung, sebenarnya dinding seperti apa yang menutupi kepekaannya terhadap hal yang sangat sangat kasat mata dan sensitif seperti ini.



:: Berapa bintang yang kau beri? ::.

4

Sudut Kontras Ibukota

Posted by Black Sakura in
Sungguh pagi yang sibuk di ibukota. Semua orang berlomba dengan waktu untuk memulai kehidupan. Motor, mobil dan angkot padat merayap di jalan raya. Aku berada di tengah-tengah antrian panjang di lampu merah.70 detik tak cukup untuk mencapai lampu hijau setelahnya. Aku berhenti di tengah bisingnya ibukota, memperhatikan lalu lalang berbagai macam kendaraan dengan berbagai macam keperluan.

Di trotoar pambatas jalan, kulihat seorang anak lelaki kecil sedang mengambil tumpukan koran yang ia letakkan di beton pembatas jalan, yang ia tindih dengan batu supaya tidak terbang tertiup angin, lalu menjajakannya kepada mobil-mobil yang berhenti di lampu merah. Kupikir umurnya masih 7 atau 8 tahun. Tubuhnya kurus dan basah terkena embun lembap bulan November yang basah. Mungkin ia telah disana sejak beberapa jam yang lalu. Bajunya lusuh tertutup cipratan lumpur dan debu yang pekat melekat.



:: Berapa bintang yang kau beri? ::.

11

Pelukis Kemurnian Kehidupan

Posted by Black Sakura in
Seminggu berada di tengah tengah makhluk makhluk kecil itu membuat hatiku bergetar. Seperti meraba-raba kain halus yang kian lama kian membuai. Tawanya yang renyah begitu menggambarkan betapa tiada cela dalam hatinya. Kejujuran selalu terpancar dari matanya yang berbinar-binar.

"Miss...miss, ini bacanya apa?"
Ya Allah, begitu polosnya dia memintaku membacakan soal ulangan karena dia belum bisa membaca. Aku tersenyum geli. Aku gemes pada tubuhnya yang mungil, bibirnya yang manis, ingin kupeluk mereka satu per satu. :)



:: Berapa bintang yang kau beri? ::.

0

A Tale of 1000 Part 4

Posted by Black Sakura in
Aku terdiam di ruang gelap ini bersama kawan kawan sebangsaku menanti fajar. Warung ini telah ditinggalkan pemiliknya untuk beristirahat. Tak sabar kunanti petualangan apa yang menantiku esok hari.

Ternyata kegelisahanku mengusik teman sebelahku. Lembaran merah bergambar pahlawan berwajah tirus. “Hei, kenapa kamu terlihat gusar, kawan?” Tanyanya. “Ah, aku hanya sedang mengira-ira, apa yang akan kualami esok hari.” Jawabku jujur.



:: Berapa bintang yang kau beri? ::.

6

Hidup Itu Berkembang, Kawan

Posted by Faril in
Setahun sudah aku tertidur dalam pikiranku sendiri. Terlelap dalam pertanyaan sederhana yang lama sekali kutemukan gerbang keluarnya. Beberapa pertanyaan sederhana yang bagi kebanyakan orang hanyalah renungan biasa, tak perlu dipikirkan lagi, dan tak butuh jawaban pasti.
Bagiku, ini adalah pertanyaan awal sebelum menanyakan hal lain yang lebih kompleks tentang kehidupan dan dunia. Yang seharusnya dicari jawabannya sebelum sibuk menganalisa pertanyaan lain. Sebuah pertanyaan sederhana dan terasa remeh: "Apa makna kehidupan ini?" "Kenapa kita lahir tanpa pengetahuan dan baru mengetahuinya setelah bertambah umur?"



:: Berapa bintang yang kau beri? ::.

12

Materi, Manusia dan Perbudakan

Posted by Black Sakura in
Tiada kemilau yang tak indah,
Walau kau tau silaunya membutakan matamu sendiri …
Tapi kau menerjang…
Semakin lama semakin meradang…
Walau jarimu tak mampu lagi menggenggam…



:: Berapa bintang yang kau beri? ::.

11

Pikiranku Tertutup Karenamu

Posted by Faril in
Lihatlah keremangan yang kau berikan
Menutup sinar pagi yang seharusnya mulai cemerlang
Menggambarkan setiap titik hitam saling terkait
Hingga hilang buih cahaya yang mulai tampak di timur



:: Berapa bintang yang kau beri? ::.

9

Seberapa manusiakah kita?

Posted by Black Sakura in
Seberapa manusiakah kita?

Pagi ini aku sadar, bahwa setiap saat kita diuji, seberapa manusiakah kita. Hati kecilku mendefinisikan bahwa menjadi manusia yang manusiawi adalah menyadari nilai kita sebagai seorang manusia. Entah apa itu manusia, aku tak bisa mengungkapkannya, namun yang ku tahu manusia seharusnya bukanlah kolektor harta, bukanlah tugu kehormatan, bukan pula patung yang mampu untuk tidak mengacuhkan sekitarnya. Kadang kita serta merta berbangga menjadi manusia, menggunakan kekuasaan kita untuk semakin menjauh dari menjadi manusia, akhirnya ternyata kita melupakan bagaimana seharusnya kita menjadi manusia.



:: Berapa bintang yang kau beri? ::.

4

Melly Goeslaw - Bunda

Posted by Faril in
Kenapa setiap kali mendengar lagu ini, aku selalu terenyuh dan merasa berdosa sangat banyak pada bunda-ku?! Mungkin memang terlalu banyak dosaku hingga aku tak berani mengakuinya. Sebuah karya dari Melly Goeslaw, diiringi aransemen yang membuat liriknya menjadi lebih kuat, kuat mencabik-cabik hati pendengarnya.
 


Bunda oleh Melly Goeslaw

Kubuka album biru
Penuh debu dan usang
Kupandangi semua gambar diri
Kecil bersih belum ternoda



:: Berapa bintang yang kau beri? ::.

5

Kisah Dalam Hutan

Posted by Faril in
Sejalan dengan laju sore yang mulai memerah
Dikayuhnya dengan pelan sepeda beraroma Belanda
Di sepanjang pepadian hijau hampir kuning
Yang memantulkan cahaya keemasan di sela-sela air
Wanginya menyebar ketika tersapu angin dari selatan

Terus dikayuhnya dengan tenaga yang tersisa
Lebih lambat dari hari-hari biasa
Membawa beban lebih pada sedel belakang
Yang menumpuk dalam satu ikatan
Cinderamata sepulang kerja
Seikat makanan bagi piaraan di rumah



:: Berapa bintang yang kau beri? ::.

6

A Tale of 1000 part 3

Posted by Black Sakura in
Hmmmph.... bau tanah basah dan embun perlahan menyusup di kantong ini. Ah, mungkin sudah fajar. Aku mendengar suara gemericik air. Aku bisa membayangkan bahwa seseorang di rumah ini sedang berwudhu di 'padasan'. Mungkin azan subuh baru saja berkumandang beberapa menit yang lalu ketika aku masih terlelap. Sungguh, mereka orang orang yang siap menyambut dunia ...

Yang tadi hening, kini mulai gaduh. Gaduh sang ibu di dapur, bapak yang mengelap becaknya dan, "Mak, mangke wonten upacara, adek jadi petugas." eh... suara siapa itu? Anak kecil? Anak mereka, atau mungkin cucu mereka. Sepertinya dia bocah laki-laki kecil usia 7,8 atau 9 tahun. "Yo wes le, ati ati ning ndalan yo! Kosek le." suara ibu itu menjawab diikuti derap langkah tergesa ke arahku...



:: Berapa bintang yang kau beri? ::.

2

A Tale of 1000 part 2

Posted by Black Sakura in
Mungkin senja mulai menyentuh cakrawala. Dari tempat ini kudengar sayup sayup suara azan dari beberapa masjid dan surau bersahut sahutan merdu. Tak ada teman baru di dompet lusuh ini, berarti sore ini pak tukang becak tak mendapatkan tambahan rupiah lagi...

Kurasakan pak tukang becak mulai beranjak dri duduknya, pindah ke sdel belakang dan mulai mengayuh. Derit rantai yg lama tak diberi oli pun terdengar semakin cepat, lalu berhenti. Becak itu diparkir di depan surau, atau mungkin masjid, karena suara sholawat terdengar semakin nyaring. Diambilnya air wudhu dan dengan tuma'ninah pak tukang becak sholat.



:: Berapa bintang yang kau beri? ::.

1

A Tale of 1000 part 1

Posted by Black Sakura in
Aduuuh, badanku sakit semua. Aku diperkosa, dijejalkan dengan paksa di dompet yg sudah penuh sesak ini bersama kawan-kawanku yg berwarna hijau juga. Kenapa aku tidak dibaringkan dengan layak dan diselipkan dengan rapi seperti teman-temanku yang berwarna merah, dasar pilih kasih!
Kreeeek! Wah ada yg membuka resleting dompet ini. Ku lihat tangan gemuk berhiaskan gelang berkilau kilau. Kuteknya merah delima dan bau parfum minyak melati yg bercampur bau keringat ala ibu-ibu. Eh eh eeehh.... awwww, enak aja ni main tarik, hampir sobek ni aku. mentang mentang cuma seribu, asal aja kalo narik... " udah ambil tu, ganggu ajah..." kata ibu itu sambil melemparkan aku ke seorang pengemis tua yg menengadahkan tangannya. Dasar, orang kaya, mentang mentang penghasilan sejuta per jam, uang seribu rupiah dilempar seolah tak ada harganya.



:: Berapa bintang yang kau beri? ::.

0

Keraguan Jalanku

Posted by Faril in
Keretaku berjalan lambat
Menyusuri setiap relung yang mulai membeku
Melewati bekas-bekas pijakan yang kurang dalam
Hingga menembus karang kosong yang mulai rapuh
Tak pernah ia kembali lagi ke stasiun ini
Tak pernah ia ingin kembali



:: Berapa bintang yang kau beri? ::.

2

Biji Kenari Kecil

Posted by Faril in
Biji kenari itu menggodaku
"Ah, hanya sebutir biji" kataku dalam hati
Ia kembali meliukkan lantunan lagunya
Tapi aku masih saja terpaku pada selembar sketsa yang belum selesai

Sepuluh detik pun berlalu dengan singkat
Eh, kenapa tiba-tiba pikiranku mulai buyar?
Tak bisa fokus jemariku mengayuhkan pensil
Tak bisa fokus mataku menyalin dunia



:: Berapa bintang yang kau beri? ::.

9

Metamorfosa

Posted by Black Sakura in
Seperti fajar, sekuntum kehidupan yang ranum menyentuh bumi...
Remang, rapuh namun indah penuh harapan...
Kehadirannya seakan menyapu dosa yang telah lalu...
Cahaya matanya memalsukan kehancuran dunia...
Senyumnya mematirasakan luka...
Bahkan tangisnya...
Melepuhkan dinding dinding kejahatan hati manusia...




:: Berapa bintang yang kau beri? ::.

0

Kesempatan

Posted by Faril in
Terekam jelas dalam biasku
Nampak nyata di belakang bayang-bayang
Yang mulai meredup di sore hari
Hingga tak bisa dibedakan dengan langkah kehidupan

Kutengok dengan sedikit rasa sesal
Mengalirkan bulir dari ujung kelopak mataku
Menyisakan segumpal keinginan tuk berbalik
Dan berjalan kembali di ruas jalan itu



:: Berapa bintang yang kau beri? ::.

0

Jejak Langkah

Posted by Faril in
Hei jejak langkah di gurun pasir
Yang menuntun setiap pengembara tersesat dan kehilangan petunjuk
Siapakah tuanmu, jejak langkah?

Hei jejak langkah di atas bebatuan
Yang menjelaskan pada para arkeolog tentang kehidupan masa lalu
Yang memberi pelajaran pada manusia kini
Siapakah tuanmu, jejak langkah?



:: Berapa bintang yang kau beri? ::.

8

Secret (Movie)

Posted by Faril in
Beberapa waktu yang lalu kembali menikmati keindahan tiap frame dari film "Secret", sebuah film karya Jay Chou dan telah dirilis pada tahun 2007 lalu. Sangat menarik untuk dinikmati hingga akhir film karena pada ujung film itulah semua dijelaskan, siapa sebenarnya Lu Xiaouyu (diperankan Kwai Lun-mei), seorang gadis misterius yang ditemui (dan hanya ditemui) oleh Ye Xianglun (diperankan Jay Chou).



:: Berapa bintang yang kau beri? ::.

2

Petuah Dari Orang Hebat (bagian ke-2)

Posted by Faril in ,
Jelaslah, pengetahuan itu adalah kunci dan anak kuncinya adalah pertanyaan.. (Ja'far Al Sadiq - Pemimpin spritual Islam)
-  -  -  -  -  -  -  -  -  -  -  -  -  -  -  -  - -  -  -  -  -  -  -  -
Kita perlu menjadi perubahan yang kita inginkan di dunia ini.. (Mahatma Ghandi -Pemimpin politik di India)



:: Berapa bintang yang kau beri? ::.

0

Nyanyian Angsa (karya W.S Rendra)

Posted by Faril in
Majikan rumah pelacuran berkata kepadanya:
“Sudah dua minggu kamu berbaring.
Sakitmu makin menjadi.
Kamu tak lagi hasilkan uang.
Malahan kapadaku kamu berhutang.
Ini beaya melulu.
Aku tak kuat lagi.
Hari ini kamu harus pergi.”



:: Berapa bintang yang kau beri? ::.

3

Surat Kepada Ibu (oleh Pambayun Kendi Pratolo)

Posted by Faril in ,
Ibu, ini adalah surat pertamaku sejak aku meninggalkan rumah dua tahun yang lalu. Kutulis surat ini karena terlalu banyak yang harus kuceritakan, tidak cukup dengan pesan singkat seperti yang sudah-sudah.
            Ibu, ingat dulu waktu waktu pertama kali Ibu melepasku di bandar udara. Ibu berpesan: kau pergi sekarang, kau pulang telah jadi orang. Aku juga masih ingat pepatah yang Ibu senandungkan berulang-ulang ketika menjahitkan kemeja untukku. Marantau bujang dahulu, di rumah paguno balun.1 Aku ingat, Bu. Setidaknya di permulaan.



:: Berapa bintang yang kau beri? ::.

0

Vanessa Carlton - A Thousand Miles

Posted by Faril in
Ini adalah salah satu video-clip favorit saya. Nggak hanya lagunya yang bagus, tapi konsep dan sinematografi video ini sangat indah. Konsep ceritanya juga menawan, hanya dengan duduk di kursi sambil bermain piano saja terasa seperti sedang berjalan-jalan di luar rumah. Konsep ini menampilkan bahwa hanya dengan sebuah lagu akan membawa pendengarnya ke alam manapun.

Vanessa Carlton - A Thousand Miles



:: Berapa bintang yang kau beri? ::.

6

Arti Dari Teman Seiring Pertumbuhan Kita

Posted by Faril in
Sewaktu kita duduk di taman kanak-kanak, kita berpikir kalau seorang teman yang baik adalah teman yang meminjamkan krayon warna merah ketika yang kita miliki hanyalah krayon warna hitam.
Di Sekolah Dasar, kita lalu menemukan bahwa seorang teman yang baik adalah teman yang mau menemani kita ke toilet, menggandeng tangan kita sepanjang koridor menuju kelas, membagi makan siangnya dengan kita sewaktu kita lupa membawa bekal.



:: Berapa bintang yang kau beri? ::.

12

Efek Nonton MY BOSS MY HERO

Posted by Faril in ,

Beberapa saat lalu, saya sempet nonton serial drama Jepang (dikenal dengan nama DORAMA) berjudul My Boss My Hero. Serial ini berkisah tentang seorang putra mahkota sebuah kelompok Yakuza yang harus kembali bersekolah di SMA karena dia sangat bodoh, terutama soal hitung-menghitung.



:: Berapa bintang yang kau beri? ::.

4

Secarik Kertas Untuk Ibu

Posted by Faril in
Jika kau telah membaca tulisanku ini, Ibu, maka aku telah meninggalkan rumah ini demi kebaikan kita. Aku melakukan ini bukan karena aku membencimu. Aku melakukan ini karena telah banyak dosa padamu.
Dosa itu terlalu banyak untuk kutuliskan di kertas yang kecil ini. Bahkan, jika seluruh kulit pohon di dunia ini dijadikan kertas dan seluruh air sungai dijadikan tintanya, mereka tetap tidak cukup untuk menuliskan kesalahanku padamu.



:: Berapa bintang yang kau beri? ::.

0

Jauhkan Aku Dari Para Pencuri

Posted by Faril in
Sam teringat pada sebuah film yang pernah ditontonnya, The Kite Runner, sebuah film dengan setting tempat di Afganistan. Film ini memberikan banyak sekali petuah dan makna yang sangat mendalam. Salah satu adegan yang paling diingat Sam adalah saat seorang Bapak menasehati anaknya:
Bapak: Kau tahu dosa apa yang paling besar dan paling jahat, Nak?
Anak: Dosa menyekutukan Tuhan, menfitnah, membunuh, dan memperkosa.
Bapak: Semua yang kau sebut itu hanyalah “turunan dosa”, bukan dosa yang utama. Sebenarnya, dosa itu hanya ada satu: mencuri.



:: Berapa bintang yang kau beri? ::.

2

Filosofi Lilin

Posted by Faril in ,
Ketegangan akibat demo penurunan kepala sekolah telah mereda. Para siswa telah kembali belajar di kelas, tak lagi berkeliaran di lingkungan sekolah untuk meneriakkan yel-yel pencopotan kepala sekolah. Beberapa guru yang mendukung aksi para siswa, merasa berhasil melaksanakan misi mereka untuk menurunkan Kepala Sekolah yang korup. Sebagi gantinya, diangkatlah seorang kepala sekolah yang baru dari SMA lain. Warga sekolah pun menyambut gembira kedatangan kepala-sekolah yang baru.



:: Berapa bintang yang kau beri? ::.

17

Sepenggal Jalan di Hari Kemarin

Posted by Faril in
Vieta mendongakkan kepalanya yang berambut hitam-sepunggung. Mata lentiknya menerawang seisi dunia, menembus tebalnya kabut pagi. Ia tertegun pada setiap semilir angin yang menyentuh pipinya dan menggeraikan rambut lurusnya. Terkadang ia sedikit menggigil merasakan setiap tiupan angin.
Memang, saat itu kabut tebal seperti asap kendaraan perkotaan yang menutup semua pandangan orang; jarak pandang di dalam kabut hanya sekitar 8 langkah ke depan. Tapi Vieta memiliki mata sejernih embun yang mampu menembus apapun yang menghalangi, termasuk kabut dingin yang merisaukan.



:: Berapa bintang yang kau beri? ::.

5

Belajar Dari Casanova

Posted by Faril in
Pelajaran Bahasa Indonesia sedang berlangsung di dalam kelas Anton. Pak Rafa, sang Guru Bahasa Indonesia, sedang bercerita tentang beberapa tokoh terkenal di dunia. Saat sampai cerita tentang filosofi Casanova, Anton menyimak dengan sangat serius. Beberapa teman yang lain juga terlihat sangat tertarik dengan kisah tokoh ini. Mereka umumnya kagum dengan cara pikir dan daya pikat Casanova yang melegenda sebagai sang Penakluk Wanita. Semua wanita akan bertekuk lutut di hadapan Casanova. Dari pak Rafa, mereka tahu bahwa Casanova memiliki nama lengkap Giacomo Girolamo Casanova de Seingalt (biasa dikenal dengan nama Giacomo Casanova) dan ia berasal dari Venezia.



:: Berapa bintang yang kau beri? ::.

0

Petuah Dari Orang Hebat (bagian ke-1)

Posted by Faril in ,
Orang-orang hebat pastilah dikenang umat manusia, termasuk petuah yang pernah diucapkan. Petuah itu menjadi semacam panutan hidup dan inspirasi bagi manusia lain, terutama generasi setelah mereka. Berikut beberapa petuah yang terangkum dalam Petuah Dari Orang-orang Hebat (bagian ke-1).
Rasa syukur atas kelimpahan yang telah engkau terima adalah jaminan terbaik bahwa kelimpahan itu akan terus berlangsung.. (Muhammad (570-632) - Rasul dan pembawa ajaran Islam)



:: Berapa bintang yang kau beri? ::.

0

Sebuah Permulaan Untuk Kehidupan

Posted by Faril in
Dini hari di  dalam sebuah ruangan yang putih bersih. Hanya tampak beberapa orang yang menunggu dengan cemas bercampur bahagia; seorang wanita yang tiduran di kasur hangat, seorang lelaki yang tak hentinya memegang tangan sang wanita tadi, seorang perempuan muda yang memakai pakaiaan serba putih.
Sunyi senyap hingga suara malam dapat terdengar seperti sebuah konser yang memadukan alunan-alunan jangkrik dan katak dengan nada C=do. Jam dinding pun berdetak dengan kencangnya seperti hendak memecahkan gendang telinga. Bahkan angin semilir pun dapat terdengar dengan jelas.



:: Berapa bintang yang kau beri? ::.

Copyright © sedetik di bulan All rights reserved. Black Sakura | Faril Lukman | Nurul Rizki | Pambayun Kendi.
Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive