5
Belajar Dari Casanova
Posted by Faril
in
tokoh
Pelajaran Bahasa Indonesia sedang berlangsung di dalam kelas Anton. Pak Rafa, sang Guru Bahasa Indonesia, sedang bercerita tentang beberapa tokoh terkenal di dunia. Saat sampai cerita tentang filosofi Casanova, Anton menyimak dengan sangat serius. Beberapa teman yang lain juga terlihat sangat tertarik dengan kisah tokoh ini. Mereka umumnya kagum dengan cara pikir dan daya pikat Casanova yang melegenda sebagai sang Penakluk Wanita. Semua wanita akan bertekuk lutut di hadapan Casanova. Dari pak Rafa, mereka tahu bahwa Casanova memiliki nama lengkap Giacomo Girolamo Casanova de Seingalt (biasa dikenal dengan nama Giacomo Casanova) dan ia berasal dari Venezia.
Pak Rafa tidak terlalu banyak bercerita mengenai petualangan cinta Casanova ataupun berapa jumlah wanita yang telah terpikat olehnya. Pak Rafa lebih bercerita tentang filosofi yang diterapkan oleh Casanova dalam merenggut hati wanita. Di dalam cerita itu, terdapat sebuah adegan yang menggambarkan bagaimana cara berpikir Casanova sehingga selalu berhasil membuat wanita tergila-gila padanya.
Salah seorang teman yang sekaligus pengagum Casanova bertanya kepada Casanova tentang apa rahasia untuk bisa menjadi seorang penakluk wanita. Casanova pun menjawab singkat, "Hanya ada dua hal yang membuatku bisa menaklukkan para wanita. Yang pertama, jika kita ingin dicintai oleh wanita, maka kita harus membuat diri kita layak dicintai. Yang kedua, jadilah pemikat, bukan pengejar wanita."
Dari penggalan kisah itu, pak Rafa menjelaskan bagaimana cara berpikir Casanova dapat diterapkan dalam semua hal, tidak hanya untuk memikat hati wanita. Sebuah teknik sederhana yang dapat membawa siapapun dapat mencapai keberhasilan dan kesuksesan.
Anton tidak mengerti maksud dari pak Rafa, ia pun bertanya bagaimana bisa menerapkan filosofi itu untuk mencapai kesuksesan. Dalam hati dia berpikir bahwa teknik Casanova tadi hanya berlaku pada pemikatan hati wanita.
Pak Rafa segera menjelaskannya dengan pelan dan berhati-hati agar para siswa dapat mengankap maksud sebenarnya dari dua teknik itu. Di dalam kisah itu, "wanita" dianggap sebagai "kesuksesan" karena pengertian kedua kata itu di dalam kisah Casanova adalah sama. Kesuksesan bagi Casanova adalah mempu memikat wanita. Jadi di dalam hidupnya, Casanova menganggap wanita adalah sebuah kesuksesan hidupnya. Semakin banyak berhasil memikat hati wanita, maka kesuksesan yang didapatnya makin besar.
Para siswa mulai mengeti bahwa di dalam kisah Casanova, kesuksesan dianalogikan (diperumpamakan) sebagai wanita. Pak Rafa pun melanjutkan penjelasannya bagaimana jika kedua teknik Casanova diterapkan dalam meraih kesuksesan agar para siswa benar-benar dapat mengambil manfaat positif dari kisah tersebut.
Pertama, jika kita ingin dicintai/disukai oleh kesuksesan, maka kita harus membuat diri kita layak memperoleh kesuksesan. Cara yang dilakukan bisa berupa kita selalu bekerja dengan ikhlas dan hati gembira tanpa mengenal kata menyerah. Dengan begitu, takkan aneh dan sangat pantas jika kesuksesan sering menghampiri kita. Jika bekerja tidak semangat dan malas-malasan, maka kita akan sulit memperoleh kesuksesan.
Kedua, jadilah pemikat, bukan pengejar wanita. Kita harus mampu membuat kesuksesan terpikat pada kita, bukan kita yang mengejar-ngejar kesuksesan setengah mati. Semakin kita berusaha meraih kesuksesan, maka jika mendapat kegagalan kita akan hancur lebur dan mental kita akan cepat down dan sulit bangkit dari jurang kegagalan. Namun, jika kita bekerja tanpa TERLALU (dalam bahasa Jawa: ngoyo) berharap mendapat kesuksesan serta dengan hati ikhlas, maka saat gagal kita akan mampu bangkit lagi untuk bisa menjadi sukses.
* * * * * * *
Setting tempat: Ruang Kelas
:: Berapa bintang yang kau beri? ::.
5 percakapan:
intinya perhatikan dirikita sendiri dulu ya gan???
BalasHapusIya,bisa dibilang seperti itu..untuk mendapatkan apa yang kita inginkan,kita harus sadar usaha apa saja yang telah kita lakukan..jangan asal ngotot meraihnya..
BalasHapusAwesome Blog. Selamat buat blog barunya, cantik nian. Kisah2nya juga sangat inspiratif. Eh, ngomong-ngomong, bung Faril seperti pernah ikut di kelas saya aja (atau nyalin rekaman CCTV nya?) hehehe.
BalasHapusKeep writing, cheers :)
Hoho,,setiap seminar Bapak,,ada rekaman CCTV-nya ya??wah, kalo ada di youtube udah tak download tuh,,hahay
BalasHapusmakasih atas dukungannya..
hemmm...
BalasHapus