0
Sebuah Permulaan Untuk Kehidupan
Posted by Faril
in
kisah
Dini hari di dalam sebuah ruangan yang putih bersih. Hanya tampak beberapa orang yang menunggu dengan cemas bercampur bahagia; seorang wanita yang tiduran di kasur hangat, seorang lelaki yang tak hentinya memegang tangan sang wanita tadi, seorang perempuan muda yang memakai pakaiaan serba putih.
Sunyi senyap hingga suara malam dapat terdengar seperti sebuah konser yang memadukan alunan-alunan jangkrik dan katak dengan nada C=do. Jam dinding pun berdetak dengan kencangnya seperti hendak memecahkan gendang telinga. Bahkan angin semilir pun dapat terdengar dengan jelas.
Tanpa disangka, kesunyian malam hancur dihentakkan oleh suara jeritan sang wanita. Dia berteriak-teriak seolah kesurupan ribuan jin di dalam tubuhnya. sang lelaki semakin erat genggaman tangannya. Perempuan muda berpakian putih tadi langsung keluar ruangan dan masuk kembali bersama seorang wanita 30-an tahun untuk menenangkan sang wanita.
Dari dalam, suara sang wanita makin menjadi-jadi, jeritan makin keras dan mendenging. Lelaki pun makin cemas karena takut terjadi sesuatu pada si wanita. Hingga akhirnya beberapa menit berlalu, jeritan itu melemah dan terdengar parau karena lelah.
Saat semua suara terikan berakhir, tiba-tiba terdengar tangis seorang bayi di dalam ruangan; tangisan pertama seorang manusia yang baru saja dilahirkan ke dunia. Ya, sang wanita tadi sekarang telah menjadi seorang ibu dan si lelaki menjadi seorang bapak. Tak hentinya mereka berdua tersenyum bahagia, sementara bayi mungil masih menangis dalam pelukan kedua orangtuanya. Sebuah kehidupan baru telah hadir di tengah-tengah dunia untuk memberi kesejukan yang dibutuhkan oleh dunia ini.
Saat semua suara terikan berakhir, tiba-tiba terdengar tangis seorang bayi di dalam ruangan; tangisan pertama seorang manusia yang baru saja dilahirkan ke dunia. Ya, sang wanita tadi sekarang telah menjadi seorang ibu dan si lelaki menjadi seorang bapak. Tak hentinya mereka berdua tersenyum bahagia, sementara bayi mungil masih menangis dalam pelukan kedua orangtuanya. Sebuah kehidupan baru telah hadir di tengah-tengah dunia untuk memberi kesejukan yang dibutuhkan oleh dunia ini.
Biarlah mereka tersenyum bahagia ketika kita menangis di waktu kelahiran kita.
Biarlah mereka menangis sedu ketika kita tersenyum di waktu kematian kita
* * * * *
Terdengar pelan sebuah lagu yang dinyanyikan oleh sang ayah:
Cepatlah besar matahariku...
Menangis yang keras janganlah ragu..
Tinjulah congkaknya dunia buah hatiku..
Do'a kami di nadimu... (Galang Rambu Anarki by
Iwan Fals)
* * * * * * *
Setting tempat: ruang persalinanTerinspirasi dari: perjuangan seorang wanita yang sedang melahirkan bayi pertama
:: Berapa bintang yang kau beri? ::.
Posting Komentar