9
Metamorfosa
Posted by Black Sakura
in
puisi
Seperti fajar, sekuntum kehidupan yang ranum menyentuh bumi...
Remang, rapuh namun indah penuh harapan...
Kehadirannya seakan menyapu dosa yang telah lalu...
Cahaya matanya memalsukan kehancuran dunia...
Senyumnya mematirasakan luka...
Bahkan tangisnya...
Melepuhkan dinding dinding kejahatan hati manusia...
Merangkak...
Tertatih....
Berjalan tegak...
lalu berlari mengimbangi kecepatan waktu yg tiada letih....
Kuntum kehidupan merekahkan sedikit mahkotanya...
Membiarkan angin membelainya...
Membiarkan cahaya menyusup kelopaknya....
Mengenali alam raya...
Alam memaksanya berubah....
Mahkota pun merekah...
Arogansi berkedok jati diri tak terkendali...
Darah muda mengalir pasti...
Membenarkan kata hati...
Hati pun bergejolak...
Namun seolah dunia ikut bersorak...
'aku dewasa ... penguasa dunia'
Padahal, kuntummu belum jua sempurna....
Angin sore dan hujan asam tak terelakkan...
Karena dunia tak pernah mengalah...
Maka tunduklah manusia dan kalah...
Mengakui realita...
Yang tak jua sebening mimpi-mimpi pemuda...
Kuntum pun merenta...
Yang ranum kini kisut...
Yang cerah kini pucat...
Tangkai kini tak mampu menyangga...
Kepala yang menunduk memikul kehidupan...
Helaian kehidupan satu per satu menua..
Seperti senja...
Awal kepastian datangnya kegelapan...
Seperti senja...
Awal ketidakpastian dalam kegelapan ...
Ketika senja menelan cakrawala....
Sang fajar pun merekah di lain sisi...
Menawarkan kuntum kuntum lain mengisi taman kehidupan ...
'Metamorfosa'
By Black Sakura
House is Paradise, September 13, 2011
:: Berapa bintang yang kau beri? ::.
Remang, rapuh namun indah penuh harapan...
Kehadirannya seakan menyapu dosa yang telah lalu...
Cahaya matanya memalsukan kehancuran dunia...
Senyumnya mematirasakan luka...
Bahkan tangisnya...
Melepuhkan dinding dinding kejahatan hati manusia...
Merangkak...
Tertatih....
Berjalan tegak...
lalu berlari mengimbangi kecepatan waktu yg tiada letih....
Kuntum kehidupan merekahkan sedikit mahkotanya...
Membiarkan angin membelainya...
Membiarkan cahaya menyusup kelopaknya....
Mengenali alam raya...
Alam memaksanya berubah....
Mahkota pun merekah...
Arogansi berkedok jati diri tak terkendali...
Darah muda mengalir pasti...
Membenarkan kata hati...
Hati pun bergejolak...
Namun seolah dunia ikut bersorak...
'aku dewasa ... penguasa dunia'
Padahal, kuntummu belum jua sempurna....
Angin sore dan hujan asam tak terelakkan...
Karena dunia tak pernah mengalah...
Maka tunduklah manusia dan kalah...
Mengakui realita...
Yang tak jua sebening mimpi-mimpi pemuda...
Kuntum pun merenta...
Yang ranum kini kisut...
Yang cerah kini pucat...
Tangkai kini tak mampu menyangga...
Kepala yang menunduk memikul kehidupan...
Helaian kehidupan satu per satu menua..
Seperti senja...
Awal kepastian datangnya kegelapan...
Seperti senja...
Awal ketidakpastian dalam kegelapan ...
Ketika senja menelan cakrawala....
Sang fajar pun merekah di lain sisi...
Menawarkan kuntum kuntum lain mengisi taman kehidupan ...
'Metamorfosa'
By Black Sakura
House is Paradise, September 13, 2011
:: Berapa bintang yang kau beri? ::.
9 percakapan:
makasih udah berbagi karya menawan-mu di blog ini..
BalasHapusSmoga tulisan kita banyak diresapi banyak orang..
baguuuuuuuus :) saya suka :)
BalasHapusarigato... :)
BalasHapusPuisinya puitis banget. karangan sendiri kah itu?
BalasHapuspuisi ini asli buatan dari seseorang yang menamai dirinya Black Sakura..
BalasHapus@arqu3fiq ... alhamdulillah
BalasHapusini hasil dari sebuah perenungan tentang diri kita sebagai manusia ...
masih banyak hal yang ingin saya gali dari 'manusia'
Wow...puisi yg indah..
BalasHapusBerproses dalam hidup dalam bingkai metamorfosa...
BalasHapussemua akan indah pada waktunya.
PAhit dan getir hanyalah warna lain dari kebahagiaan yang belum mekar...
benar sekali, kinanthi..
BalasHapus