2
Senandung Bumi dan Mars
Posted by Faril Lukman
in
puisi
"Benarkah suatu saat nanti manusia bisa tinggal di Mars?" tanyaku
Begitulah percakapan pertama kita dulu
Ku selami aliran waktu
Untuk menemukan kembali arti rindu
Rindu yang tercipta dalam sekali pertemuan
Sisakan bayang tak terlukiskan
Menyebut namamu pun membuat keringatku bercucuran
Bukanlah jarak yang ternyata memisahkan
Kini aku telah melayang di angkasa
Menempuh puluhan bintang tak bernama
Memahami tiap kehidupan yg ada padanya
Tak kutemukan juga anganku semula
Galaksi pun kukelilingi sudah
Termasuk dunia antah berantah
Tak bisa sembuhkan rinduku yang membuncah
Tak bisa menutupnya meninggalkan celah
Memang di Mars lah seharusnya aku tinggal
Menikmati perjalanan di batuan terjal
Takkan terasa sakit jika berada di tempatmu berasal
Bersamamu hingga ujung ajal
Terinspirasi dari dia yang ingin selalu bisa menikmati Mars dari Bumi.
:: Berapa bintang yang kau beri? ::.
Begitulah percakapan pertama kita dulu
Ku selami aliran waktu
Untuk menemukan kembali arti rindu
Rindu yang tercipta dalam sekali pertemuan
Sisakan bayang tak terlukiskan
Menyebut namamu pun membuat keringatku bercucuran
Bukanlah jarak yang ternyata memisahkan
Kini aku telah melayang di angkasa
Menempuh puluhan bintang tak bernama
Memahami tiap kehidupan yg ada padanya
Tak kutemukan juga anganku semula
Galaksi pun kukelilingi sudah
Termasuk dunia antah berantah
Tak bisa sembuhkan rinduku yang membuncah
Tak bisa menutupnya meninggalkan celah
Memang di Mars lah seharusnya aku tinggal
Menikmati perjalanan di batuan terjal
Takkan terasa sakit jika berada di tempatmu berasal
Bersamamu hingga ujung ajal
Terinspirasi dari dia yang ingin selalu bisa menikmati Mars dari Bumi.
:: Berapa bintang yang kau beri? ::.
2 percakapan:
met mlm mas berknjung memberikan spot mas sukses buat sobat
BalasHapusrindu yang membuncah hanya bisa disembuhkan dengan pertemuan. puisinya bagus ya. :D
BalasHapus