5

Dimensi Waktuku

Posted by Faril Lukman in
Aku melangkah sambil melompat riang
Di awal senja meninggalkan siang
Terkatung-katung menunggu malam tak kunjung datang
Di tengah-tengah kedamaian petang
Senyum tawaku bersama langkah terbentang

Kupalingkan wajah ke belakang jalan
Matahari berkata pelan
"Aku akan segera pergi, kawan,
cukuplah aku menjadi sebuah kenangan,
jangan pernah lupakan canda kita bersama awan"

Kusipitkan mata ke arah hadapku
Bintang berkata sayu
"Aku masih lama untuk menemuimu,
hanya harapan yang bisa kutiupkan padamu,
bersabarlah engkau untuk menemuiku"

Jingga matahari menggenggam tanganku erat
Sudah seharusnya aku terpikat, terjerat
Merasakan sentuhannya yang begitu pekat
Menebar keindahan tersirat
Yang akan selalu kuingat

Pasrah, hanya pada udara bisa kubisikkan,
Jika kau hari kemarinku, berikan padaku yang paling indah dari kenangan
Jika kau hari esokku, berikan padaku yang paling besar dari harapan
Jika kau hari iniku, berikan padaku senyumanmu yang paling mendamaikan


:: Berapa bintang yang kau beri? ::.

5 percakapan:

  1. kalo aq enaknya jadi apa ya?
    jd esok aja deh :D

    keren puisinya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. berarti kamu memberikan harapan-besar buatku dong? nggak mau nih memberi senyuman-mendamaikan aja?
      kalo jadi harapan, ntar suatu saat nanti tak tagih loh..

      Hapus
  2. Keren banget,...dengan bait dan rima yg seirama.
    selamat membingkai puisi dikala senja sobat :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. tapi masih belum jago milih kata dan membingkainya, mbak.. kata2 nya masih umum..hehe

      Hapus
  3. sederhana namun dalam makna.. :)

    BalasHapus

Copyright © sedetik di bulan All rights reserved. Black Sakura | Faril Lukman | Nurul Rizki | Pambayun Kendi.
Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive