11

Malam Merengkuhku

Posted by Faril Lukman in
Aku seperti lelah menunggu datangnya fajar
Hingga terlelap di bawah bunga mimpi tak berujung
Menemukan warna sudut yang sama dalam tiap pandang
Tak ada celah yang mengisyaratkan mentari 'kan segera datang
Membenamkan angan dan memberi harapan tak nyata

Aku semakin lelah menunggu datangnya fajar
Menapaki tiap lubang rembulan
Mewarnai pekatnya langit dengan goresan merah kekuningan
Tetap gelap menjadi warna dasar yang sulit diredam
Sulit bagi kuasku 'tuk menjangkaunya

Aku terlalu lelah menunggu datangnya fajar
Meruntuhkan mimpi yang tak kuharapkan diriku terbelit di dalamnya
Mengepakkan sayap yang tak ada di punggungku
Mengendalikan udara yang terlalu berat bagi tanganku
Melihat rapatnya kabut yang terlalu pekat bagi mataku
Menyanyikan lagu sendu seperti ini pemakaman untuk harapanku

Aku mulai lupa bagaimana rupa datangnya fajar
Tak lagi mengharapkan adanya sinar jernih pagi
Diriku meringkuk terkulai lemah seperti tanpa penyangga
Seolah tidur panjang dalam ingatanku-ingatan gelapku

Aku masih menunggu di sini, bukan untuk datangnya fajar
Karena tubuhku mulai paham cara untuk membenci fajar


:: Berapa bintang yang kau beri? ::.

11 percakapan:

  1. farilll... puisinya okkee.. sukkaa :)

    BalasHapus
  2. hahay, aku punya yang setipe, tapi punyamu ini lebih romantis dan sendu, punyaku marah2 gitu...

    menunggu sampai hopeless bener ga c?
    aku suka bagian mencoba mewarnai langit tapi tetap warna gelap susah diredam, I love it =)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini khayalan saya jika suatu saat terjadi kejadian parah gini.. saya perkirakan untuk orang yang bener2 udah hopeless banget dan nggak ada harapan..

      Hapus
    2. klo faril menunggu fajar, phicaa mengejar awan, aku coba menggenggam angin :)

      Hapus
  3. titipkan saja rindu pada malam :)

    oh ya, jadi kotak komen ini yang mau dikeluarkan ya faril?

    BalasHapus
  4. hmm.. faril, coba letakkan kode scroll di atas < div id='comment-holder' >

    BalasHapus
    Balasan
    1. gimana, bisa nggak?
      *sudah dicoba?

      Hapus
    2. nggak bisa, mbak.. Akhirnya tak balikin ke mode komentar default aja biar nggak bikin pusing sendiri

      Hapus

Copyright © sedetik di bulan All rights reserved. Black Sakura | Faril Lukman | Nurul Rizki | Pambayun Kendi.
Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive