5

Kisah Dalam Hutan

Posted by Faril in
Sejalan dengan laju sore yang mulai memerah
Dikayuhnya dengan pelan sepeda beraroma Belanda
Di sepanjang pepadian hijau hampir kuning
Yang memantulkan cahaya keemasan di sela-sela air
Wanginya menyebar ketika tersapu angin dari selatan

Terus dikayuhnya dengan tenaga yang tersisa
Lebih lambat dari hari-hari biasa
Membawa beban lebih pada sedel belakang
Yang menumpuk dalam satu ikatan
Cinderamata sepulang kerja
Seikat makanan bagi piaraan di rumah


Sesekali suara mengaduh terdengar pelan
Dari luka patokan ular tadi siang
Di kaki kiri dekat lutut
Dua lubang yang telah hilang racunnya
Dihisap dikeluarkan dari luka

Senja yang semakin pekat menahan cahaya mentari
Menyadarkannya untuk segera mengayuh lebih cepat di dalam hutan
Menghindari lolongan ketika malam tiba
Bayang-bayang tak bernama
Gerombolan yang tak bertatakrama

Rasa sakit tak dapat tertahan lagi
Membuat sepeda terpelanting ke kiri
Menjatuhkannya dalam pedih yang semakin menjadi
Melemparkan muatan yang berhamburan di tepian
Mengaduh dalam jeritan tertahan
Agar tak ada yang mendengar
Agar tak ada yang sadar
Agar tak ada yang mengejar

Tak sempat merapikan muatan ke sepeda
Kembali dikayuhnya sepeda dengan sisa tenaga
Menghindar suara lolongan yang terdengar mulai mendekat
Menyelinap bersama tuan mereka di balik bayang pepohonan
Mengendus di tiap tanah yang berbekas
Menyebarkan rasa dingin yang menembus keberanian

Udara makin pekat
Keringat menjalar dari ubun-ubun hingga ujung kaki
Mendadak ia berhenti mengayuh
Tak bisa meneruskan pelarian dalam keremangan
Bau darah dari luka patokan telah disebarkan oleh angin jahat
Semua mata kini melingkari hidupnya
Yang tinggal sejengkal dari rasa menyerah

Dalam kegemingan dan kelelahan
Bergumam dari ujung mulut yang tak jelas terdengar
Ucapan pada istri dan anak di rumah
"Bapak hari ini pulang terlambat
Jangan tunggu bapak untuk makan malam
Jangan tunggu bapak hingga pagi menjelang
Bapak mungkin tak akan pernah pulang"


Setting ruang: keremangan hutan yang tak boleh dimasuki menjelang malam
Terinspirasi oleh: cerita penduduk desa


:: Berapa bintang yang kau beri? ::.

5 percakapan:

  1. wah, menyedihkan ya sepertinya T_T
    diksinya bagus, tapi so sad . .
    yaa begitulah karya seni sastra, keren banget \(^o^)/

    BalasHapus
  2. Penggambaran setting di hutan sangat bagus. Ceritanya menarik untuk di baca.

    BalasHapus
  3. bagus mas... tp syereem... q kut deg degan :)

    BalasHapus
  4. all: terimakasih atas apresiasinya.. saya masih belajar mencoba membuat gambaran suasana agar terasa juga oleh pembaca

    BalasHapus

Copyright © sedetik di bulan All rights reserved. Black Sakura | Faril Lukman | Nurul Rizki | Pambayun Kendi.
Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive